SORONG – Dua guru dari lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan penghargaan dari Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, dalam acara Pelatihan Jurnalistik dan Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat Daya. Acara ini berlangsung di Kantor MUI pada Sabtu, 26 Oktober 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan lembaga pemerintah, ormas Islam, pondok pesantren, serta remaja masjid dari berbagai kabupaten dan kota di Papua Barat Daya. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dan literasi digital di kalangan masyarakat.
Ahmad Nausrau, yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Provinsi Papua Barat Daya, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta atas partisipasi aktif yang ditunjukkan. Ia menekankan pentingnya literasi dan keterampilan menulis, terutama bagi para pendidik dan tokoh agama. “Kemampuan menulis dan memahami pesan secara benar sangat penting di era informasi yang melimpah ini,” ujarnya.
Dua guru Kemenag yang menerima penghargaan adalah Ayu Novia Widyasasi dari MTs Negeri Kota Sorong dan Suwarsih dari MAN Kota Sorong. Keduanya dinilai berhasil menghasilkan karya jurnalistik terbaik selama pelatihan, dengan menggabungkan kaidah bahasa yang baik dan prinsip jurnalistik yang beretika.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi jurnalistik, yang memberikan materi tentang teknik menulis berita, etika jurnalistik, dan pemanfaatan media digital secara bijak. Selain pemberian materi, peserta juga diberikan kesempatan untuk praktik menulis berita dan berdiskusi.
MUI Papua Barat Daya berharap bahwa kegiatan ini dapat melahirkan lebih banyak pegiat literasi dan jurnalis warga yang dapat menyebarkan informasi positif dan edukatif di tengah masyarakat. Selain penghargaan kepada dua guru Kemenag, panitia juga memberikan sertifikat kepada seluruh peserta dan penghargaan tambahan kepada tiga peserta terbaik.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan doa, dengan harapan agar para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.